Perkembangan Perusahaan Multinasional BMW

 

Perkembangan Perusahaan Multinasional BMW

Source: https://unsplash.com/photos/1BWBiUUT-AA


BMW yang berarti
Bayerische Motoren Werke atau dalam Bahasa Inggris Bavarian Motor Work merupakan perusahaan otomotif yang memproduksi mobil dan motor asal Jerman. BMW berdiri sejak tahun 1916. Sebelum dikenal sebagai produsen mobil dan motor, awalnya BMW memproduksi mesin pesawat terbang yang digunakan saat perang dunia pertama. Dengan tiga merek, BMW, MINI, dan Rolls Royce, BMW group menjadi produsen mobil dan sepeda motor premium terkemuka di dunia dan juga menyediakan layanan keuangan dan mobilitas premium. Berikut adalah perkembangan perusahaan BMW :
  • Pada tahun 1913, Karl Friedrich Rapp mendirikan “Rapp-Motorenwerke” yang merupakan produsen mesin pesawat yang digunakan saat Perang Dunia I. Rapp-Motorenwerke mempunyai pelanggan utama yang merupakan seorang Inspektur jenderal tentara yang bernama Franz Josef Popp. Karena menjalin hubungan dekat dengan Rapp, Franz Josef Popp kemudian mempekerjakan Max Friz yang berprofesi sebagai perancang mesin pesawat dari Austro-Daimler. Kerja sama mereka bertiga membuahkan hasil.
  • Pada tahun 1917, Rapp bersama Popp dan Friz mendirikan Bayerische Motoren Werke (BMW) di Munich, Jerman. Ini merupakan hasil dari berbagai ide teknik yang dimiliki Rapp. Sementara Popp bertanggung jawab atas administrasi BMW dan Frizz bertugas sebagai desain senior. Dan ada satu rekan lagi yaitu Camilo Castiglioni dari Wina yang berperan mengurus keuangan perusahaan.
  • Pada tahun 1918, BMW berubah menjadi BMW AG. AG dalam bahasa Jerman adalah singkatan dari Aktiengesellschaft, yang artinya kepemilikan sahamnya diperjualbelikan di pasar modal. Kebijaksanaan ini diterapkan di Jerman, Austria, dan Swiss.
  • Setelah Perang Dunia I berakhir dan perjanjian damai ditandatangani melalui Perjanjian Versailles pada 1919, Jerman dilarang memproduksi mesin dan pesawat terbang. Hal ini membuat BMW dan seluruh pabrikan otomotif Jerman lainnya mengalihkan basis produksinya.
  • Akhirnya BMW memilih memproduksi kendaraan darat, yaitu mobil dan motor. Sepeda motor yang pertama kali BMW produksi adalah BMW R32 pada tahun 1923. Motor ini menggunakan mesin 500cc 2 silinder dengan tenaga 8.5 tenaga kuda dengan transmisi percepatan.
  • Pada tahun 1933,saat Adolf Hitler menginisiasi untuk melakukan agresi militer ke wilayah-wilayah Eropa yang kemudian meletuskan Perang Dunia II, BMW kembali memproduksi mesin pesawat untuk angkatan udara Jerman (Luftwaffe). BMW mengembangkan 2 mesin pesawat tempur, yakni BMW 801, dan mesin jet BMW 003. Meski fokus memproduksi mesin pesawat, BMW tetap menjalankan produksi mobil dan motor. Selama Perang Dunia Kedua, BMW memproduksi beberapa mobil, yakni BMW 3/15PS (Dixi), BMW 3/20PS, BMW 303, BMW 321, dan BMW 335.
  • Pada tahun 1936, BMW 326 diluncurkan dalam versi sedan dan convertible. Semua bodi baja BMW 327 juga diperkenalkan pada tahun ini. Bulan September Popp meluncurkan produksi standar BMW 328, yang terbukti menjadi mobil sport tercepat pada masanya. Rancangannya itu memenangkan perlombaan Mille Miglia Italia pada 1938.
  • Pada tahun 1939, Dekrit Kementerian Penerbangan Jepang mewajibkan Brandenburgische Motorenwerke bergabung dengan BMW, sehingga terbangunlah pabrik baru, Allach yang dibangun dengan biaya dari pemerintah. Pabrik baru ini terletak di hutan dekat Munich, dibangun dalam jarak satu sama lain untuk meminimalkan kerusakan jika terjadi serangan
    udara.
  • Pada tahun 1945 setelah Perang Dunia II berakhir, BMW menghentikan produksi mesin pesawat. BMW juga dilarang untuk memproduksi kendaraan, baik mobil maupun motor. Tidak hanya itu, pada akhir Perang Dunia II, pabrik BMW yang berada di Munich hancur
    akibat ledakan bom. Selama pelarangan tersebut, BMW sempat memproduksi perkakas alat rumah tangga seperti panci dan wajan. Selain itu, BMW juga memproduksi sepeda selama larangan tersebut diberlakukan.
  • Pada akhir dekade 40-an, larangan produksi tersebut dicabut dan BMW diperbolehkan memproduksi kendaraan bermotor. Perlu waktu sekitar 4 tahun bagi BMW untuk kembali memproduksi mobil.
  • Selama dekade 50-an, BMW memproduksi 4 model, yaitu BMW 502, BMW 600, dan BMW 507. Selain itu, BMW sempat memproduksi mobil roda 3 kecil yang dinamakan Isetta yang panjangnya hanya 2,95 Meter dilengkapi dengan mesin sepeda motor, mencapai kecepatan 53 Mph. Namun, minat pelanggan pada mesin itu berumur pendek, tetapi hal tersebut mampu memungkinkan BMW untuk menutup sebagaian kerugiannya baru-baru ini.
  • Pada pertengahan tahun 50-an, BMW sempat mengalami kondisi keuangan yang sulit karena terlilit hutang dan penjualan menurun. Pada saat itu, produk BMW yang sukses di pasaran hanya Isetta, sementara produk lain tidaklaku karena harga terlalu mahal.
  • Pada tahun 1960, BMW mampu mengatasi krisis setelah industrialis Jerman, Herbet Quandt menjadi pemegang saham mayoritas BMW. Dibawah kendali keluarga Quandt, BMW melanjutkan produksi mobil-mobil kecil seperti sedan kecil BMW 700. BMW melakukan pengembangan teknologi untuk produk-produknya, seperti penerapan rem cakram di roda depan, penerapan suspensi independen, dan pengaplikasian timing belt pada camshaft.
  • Pada tahun 1968, BMW mulai mengimplementasikan strategi seri dalam kelas produknya. Produk seri pertama kali yang diperkenalkan adalah BMW New Six yang kemudian menjadi BMW Seri 6 hingga sekarang. BMW kemudian meluncurkan Seri 5 pada 1972 dan memperkenalkan sedan kecil mereka, Seri 3 pada 1975. Dalam mengklasifikasi produknya, BMW tidak hanya menggunakan strategi seri, tetapi juga mengembangkan divisi produk lain, seperti M untuk divisi mobil performa tinggi pada 1978 melalui BMW M1. BMW kemudian mengeluarkan beberapa produk M lain, yaitu M5 dari basis Seri 5 pada 1985, dan M3 dari Seri 3 pada 1985. Selain mengeluarkan produk berperforma tinggi, BMW melakukan ekspansi produk dengan mengeluarkan mobil convertible atau atap terbuka. Produk-produk BMW tersebut dikenal dengan istilah Z. Mobil seri Z pertama yang dijual BMW adalah Z1 pada tahun 1989.
  • Pada tahun 1990-an, persaingan semakin ketat dengan hadirnya pabrikan mobil Jepang. Hal ini menjadi ancaman terbesar bagi pertumbuhan masa depan BMW. Pabrik mobil Jepang memproduksi mobil dengan kualitas serupa, namun mobil pabrikan Jepang dijual dengan harga yang lebih rendah daripada yang ditawarkan oleh pabrikan Eropa, termasuk BMW.
  • Sepanjang dekade 90, BMW melakukan pengembangan bisnis dengan merilis divisi baru
    mereka, yakni X. Produk pertama yang menggunakan divisi ini adalah X5 pada 1999. Divisi X kemudian dikenal sebagai identitas produk SUV BMW. Selain melakukan ekspansi produk, BMW melakukan langkah bisnis dengan mengakuisisi grup otomotif Rover asal Inggris yang memproduksi Land Rover, Mini, dan MG pada 1994. Namun, upaya ini tidak sukses karena pada tahun 2000, grup Rover mengalami kerugian bisnis. Hal ini membuat BMW melepas Rover dan menyisakan Mini hingga saat ini. Tidak puas hanya menggandeng Mini, pada 2003 BMW mengakuisisi produsen mobil mewah Rolls Royce.
  • Sejak tahun 2013, isu lingkungan dan energi terbarukan menjadi fokus BMW. Di tahun ini, BMW pertama kali merilis mobil listrik dengan nama i3. Divisi i kemudian ditetapkan sebagai indentitas produk mobil listrik mereka. Tidak hanya menggunakan mesin listrik, produk-produk  dari BMW menggunakan struktur rangka dari serat karbon yang dikenal ringan dan rigid.
  • Pada tahun 2014, BMW kembali merilis mobil listrik. Saat itu, BMW merilis mobil sport listrik pertama mereka, BMW i8.
  • Di tahun 2016, beberapa BMW kemudian merilis produk bertenaga konvensional versi mobil hybrid, seperti BMW Seri 3 F30, BMW Seri 5 G10, dan BMW Seri 7 G11. 
Lokasi perusahaan BMW tersebar di berbagai negara. Kantor pusat BMW yang biasa disebut BMW Tower terletak di Munich, Jerman. Bangunan ini dinyatakan sebagai bangunan bersejarah yang dilindungi sejak tahun 1999. Kantor Pusat BMW memiliki 22 lantai, dua diantaranya adalah ruang bawah tanah dan 18 lainnya berfungsi sebagai kantor. Kantor cabang BMW ada sekitar 140 di seluruh negara di dunia. Beberapa diantaranya adalah Afrika Selatan, Amerika Serikat, Kanada, China, India, Mesir, Thailand, Indonesia, dsb. Dalam menentukan lokasi bisnisnya, BMW memililih negara-negara yang memiliki sumber daya tenaga kerja yang cerdas dan intelektual yang ahli dalam bidangnya. Tolak ukur dalam pemilihan lokasi bisnis yang lain adalah BMW memerlukan gudang untuk menyimpan produknya yang mempunyai jarak berdekatan dengan distributor BMW. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko kerusakan saat produk disalurkan ke konsumen.

BMW merupakan perusahaan multinasional yang memiliki berbagai keunggulan dalam hal konsep maupun strateginya. Dengan menjadi perusahaan multinasional, BMW dapat menghemat biaya dan juga dapat mendapatkan bahan-bahan mentah serta tenaga kerja yang lebih murah di negara-negara berkembang seperti di Afrika Selatan, India, dan Indonesia. BMW selalu mengutamakan kenyamanan dan keamanan berkendara dengan tujuan untuk memuaskan hasrat konsumen yang membeli produk mereka. Dalam menciptakan produknya, BMW menggunakan bahan-bahan dengan kualitas standarisasi tersendiri demi menjaga ciri khas produknya.

Konsep pemasaran internasional yang diterapkan oleh BMW adalah melihat keinginan serta kebutuhan para konsumen terutama masyarakat menengah atas. Pengambilan keputusan saat memproduksi dan memasarkan produk ke pasar sangat berpengaruh besar dalam hal ini. Mobil BMW merupakan produk mobil mewah dan termasuk kelas mobil premium. Oleh karena itu, pangsa pasar BMW lebih ditujukan kepada konsumen yang memiliki penghasilan tinggi. Tujuan strategis dari perusahaan BMW yaitu menjadi produsen mobil mewah dengan penjualan tertinggi di dunia.

Dalam menjual produknya, BMW melakukan survei terlebih dahulu dalam segi infrastruktur dan juga kebijakan pemeritah terhadap pajak. Apabila pajak impor suatu negara rendah maka harga mobil negara tersebut akan menjadi lebih murah. Hal tersebut merupakan peluang besar BMW karena akan mampu bersaing dengan produsen mobil lainnya. Pendapatan perkapita masyarakat menjadi analisa terpenting bagi perusahaan BMW. Apabila pendapatan perkapita masyarakat tinggi maka kemungkinan mereka akan membeli mobil BMW untuk memenuhi kebutuhan sekundernya.


Daftar Pustaka

Wikipedia, Ensiklopedia Bebas. 2020. BMW. https://id.wikipedia.org/wiki/BMW . [Diakses pada 6 Maret 2021]
Febrianto, Nanda. 2019. Sejarah Perjalanan Bisnis BMW.
https://www.tagar.id/sejarahperjalanan-bisnis-bmw . [Diakses pada tanggal 6 Maret 2021]
Syahrianto, Muhammad. 2020. Kisah Perusahaan Raksasa: BMW, Pabrikan Otomotif Mewah dari Tanah Bavaria.
https://www.wartaekonomi.co.id/read310548/kisah-perusahaanraksasa-bmw-pabrikan-otomotif-mewah-dari-tanah-bavaria?page=all . [Diakses pada tanggal 7 Maret 2021]
Sihombing, Bintang. 2013. BMW (
Bayerische Motoren Werke). http://blog.ub.ac.id/bintangsihombing/2013/11/14/bmw-bayerische-motoren-werke-2/
. [Diakses pada tanggal 7 Maret 2021]
Ariwidanta, Komang Triska. 2017. Analisis Peluang Internasional dan Contoh 5 Perusahaan Multinasional.
https://edoc.tips/downloadFile/analisis-peluang-internasional-dancontoh-5-perusahaan-multinasional_pdf?preview=1 . [Diakses pada tanggal 6 Maret 2021]

Komentar

Postingan Populer